Memanfaatkan Kenaikan Konsumsi Semen
Konsumsi semen nasional yang tumbuh positif pada kuartal I 2021 diharapkan menjadi katalis bagi empat emiten produsen semen untuk meningkatkan kinerja pada sisa tahun 2021 ini.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, total konsumsi semen Indonesia dalam kuarta I 2021 meningkat 11.4% yoy untuk mencapai 5.33 juta ton. Manajemen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mengatakan permintaan semen nasional datang dari sektor properti dan residensial. Terlebih, jumlah stimulus yang dikeluarkan pemerintah untuk sektor properti seperti insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggu pemerintah dan DP 0% juga menjadi angin segar bagi industri semen.
Alhasil, kebanyakan emiten semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mencetak kenaikan pendapatan dan laba. Berikut adalah kinerja mereka secara yoy:
SMGR: Pendapatan turun 5.87% dan laba naik 0.87%
SMCB: Pendapatan naik 4.02% dan laba naik 128.36%
INTP: Pendapatan naik 2.24% dan laba turun 12.26%
SMBR: Pendapatan naik 20.17% dan berbalik laba
INTP menargetkan pertumbuhan penjualan sepanjang tahun 2021 bisa mencapai 4% dibanding tahun sebelumnya. Di sisi lain, SMBR yakin penjualan semen bisa naik 11% tahun ini menjadi 2.18 juta ton.
Meskipun penjualan kuartal I naik pesat, penjualan kuartal 2 secara siklus bisa turun karena adanya libur lebaran. Sebab, truk semen dilarang beroperasi dan pekerja di sektor konstruksi dan bangunan pun juga tidak bekerja.
Terlebih, investor di emiten semen juga harus memantau kenaikan harga batu bara, yang merupakan komponen bahan bakar pabrik semen. Sebab, kenaikan harga batu bara bisa menurunkan margin emiten jika harga semen juga tidak ikut naik.